Kamis, 01 Februari 2018

BERAWAL DARI TATAP MATA

Sebuah buku berjudul 'Berawal Dari Kontak Mata' ditulis kembali oleh Cahyadi H. Prabowo terinspirasi berdasarkan penggalan pengalaman yang diambil dari kisah nyata seorang ayah bernama Haryanto Bapake Dimas, begitu ia menyebut namanya dalam sebuah blog tempat ia menulis pengalamannya tersebut.

Buku ini merangkum catatan haryanto sebagai seorang ayah yang diberi keistimewaan memiliki seorang anak bernama 'Dimas Radityo Palgunadi Utomo' kerap disapa 'Dimas' yang terdeteksi mengidap autis pada umur 1 tahun 6 bulan. Di dalam buku ini, ia membagikan tentang sikapnya merawat dan menghadapi kenyataan bahwa anak sematawayangnya mengidap autis.

" Jalan terbaik menghadapi kekurangan adalah dengan memperbaikinya, bukan membungkusnya."

Seberkas Cahaya Dalam Kegelapan
Setiap orang tua pasti mendambakan seorang anak yang terlahir sehat dan normal. Siapa sih yang dapat memilih anak seperti apa yang ingin dilahirkan. Siapa yang ingin memiliki seorang anak yang mengidap autis atau kelainan lainnya. Pasti jawabannya " Tidak Ingin", namun apa daya? Semua itu sudah menjadi rencana dan kehendak Tuhan yang diberikan kepada setiap manusia. Tinggal bagaimana orang tersebut menyikapi dan menghadapi tantangan tersebut. Haryanto sebagai ayah selalu percaya bahwa akan ada harapan baginya dan anaknya Dimas bukan untuk menjadi normal, tetapi setidaknya ada perubahan-perubahan yang terus terjadi dalam diri Dimas meskipun perubahannya kecil sekalipun.

Semua Pembelajaran Berawal Dari Mata
Tak semudah membalikan telapak tangan mengembalikan keadaan Dimas seperti semula, mulai dari ledekan dari teman-teman dimas karena keadaannya yang berbeda dengan anak-anak sebaya lainnya. Suatu kesenangan sendiri sebagai seorang ayah ketika dimas sudah bisa menatap mata ayahnya yang berarti ia sudah bisa menerima informasi ke otaknya. Perubahan tersebut tentu saja terjadi karena adanya usaha. Didalam buku ini juga menuliskan hal-hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pemulihan anak pengidap autis.

Dalam buku ini tersirat pesan yang mengingatkan kita untuk tetap berusaha meskipun harapan sangatlah kecil, namun tetap percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi mereka yang percaya dan terus berusaha menggapai harapannya. Menghargai semua yang terjadi dalam hidup sangatlah penting agar kita tetap menghargai apa yang telah kita miliki saat ini. Baik buruk yang Tuhan berikan harus tetap kita syukuri sebagai manusia. Bukan hanya pesan-pesan tersebut melain kam berbagai tips untuk menghadapi anak autis bukan dengan kekerasan atau perilaku keras terhadap anak tersebut namum diberi social story dan sebagainya untuk memperkenalkan kehidupan di lingkungan sekitarnya.

Demikian hal yang bisa saya sampaikan mengenai buku 'Berawal Dari Tatap Mata' yang sangat menginspirasi dan mengajarkan banyak hal serta memberikan informasi yang sangat berguna untuk para pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. Teks Prosedur merupakan teks yang berisi tentang langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melakukan suatu hal baik melakukan suatu kegiat...