Nama ku Nita,
dibangku kelas 2 SMA yang ku duduki ini melukiskan banyak peristiwa yang
tergores dari kisah cinta yang aku jalani. Katanya, cinta yang aku rasakan ini
adalah cinta monyet. Cinta yang kesannya hanya main-main saja. Dari aku yang
tersadar bahwa aku menyimpan rasa pada seseorang yang awalnya begitu indah,
hingga aku yang merasa terbuang begitu saja karna sikapnya yang mungkin tak
menginginkan ku lagi.
Tapi
sebenarnya aku masih bertanya-tanya, jika cinta yang membuat aku tenggelam
dengan rasa sakit ini saja hanya cinta monyet yang kesannya hanya main-main
saja, lalu bagaimana cinta sesunggunya itu? Akan kah membuat aku tenggelam
lebih dalam lagi? Akan kah sakitnya akan terasa lebih parah dari ini?
Namanya Gavin,
seorang laki-laki yang pandai dan humoris. Kami sudah saling kenal sejak masih
berada di bangku SMP. Awalnya hubungan kami berdua baik-baik saja. Hampir
setahun dimulai ketika semester satu berakhir di kelas 1 SMA, Namun seiring
berjalannya waktu, entah, mungkin dia sudah mulai jenuh atau bosan dengan
hubungan kami ini. Membuat kami berdua semakin lama semakin renggang dan sering
bertengkar, dalam hal kecil sekalipun.
Hari itu dia
tidak bisa menemaniku pergi ke toko buku, padahal sebelumnya kami telah
berencana untuk pergi ke toko buku. Dia mengatakan bahwa hari itu ia sudah
berjanji dengan temannya untuk ikut futsal dan akan segera menjemputku
‘sebisanya’ setelah selesai futsal. Yah.. sebenarnya tidak begitu jadi masalah,
toh dia sudah terlanjur janji dengan teman-temannya.
Lorong demi Lorong aku lewati untuk mencari
novel yang terbaru dan menarik untuk ku baca. Saat sedang asik mencari buku
mana yang akan ku pilih, tiba-tiba seseorang membuat aku terkejut meneriakan
namaku ditelingaku dan membuat aku reflek teriak. “ duh lo bisa ga sih ga ngagetin
gua kayak gitu, bikin kesel aja deh. Untung gua gaada penyakit jantung, emng
kalo gw mati disini lo mau tanggung jawab?” oceh ku kesal dengan ulah kevin
teman sekolah ku membuat aku terkejut. “HAHAHAHA.. aduh ngakak banget gua ta..
hahhaa..” melihat dia tertawa geli karna berhasil membuat aku seperti serangan
jantung kecil “hehehe iyaudah iya, maap. Lo sama siapa ta? Sendirian aja?”
pertanyaan itu membuat aku teringat dengan dia, ada diluar sana dan mungkin
tidak mengingat ku sama sekali terlampau asik. “hmm.. gavin gabisa nemenin gua,
katanya dia ada janji mau main fusal sama temen-temennya.” “hahh.. futsal?
Bukannya rencana mainnya besok ya? Gua juga ikut kok.. kita main bareng besok.”
Aku terheran dengan pernyataan yang dilontarkan kevin kepada ku. Seketika itu
membuat aku berfikir keras, dimana dia sekarang? Mengapa harus berbohong?
Percakapan kami pun berlanjut tentangnya yang ternyata kedekatannya dengan
perempuan lain sebaya dengan ku terjadi tanpa aku ketahui dibelakang ku. Aku
memutuskan untuk pulang lebih dulu dan mengakhiri percakapan yang menyakitkan
itu.
Awan gelap
menyelimuti langit seketika mengguyur membasahi semua pakaian ku, bersamaan
dengar air mata yang sudah tak sanggup ku bending lagi. Sembari berteduh aku
melikan telpon ku dan terdapat sebuah pesan darinya. “ta maaf aku gabisa jemput
aku baru aja selesai futsal sama temen-temen.” “kamu dimana?” setelah pesan
terakhir itu ku kirim, aku menunggu balasan darinya tak kunjung datang, padahal
dia sudah membaca pesan ku. Hanya mengatakan dimana dia? Apa susahnya? Semakin
deras saja air mata ini mengalir.Tak ku sangka pesan yang terakhir ku kirim
untuknya tak pernah terbalas lagi. Menghilang begitu saja. Kabar tentangnya
yang ku dengar dari teman-teman ku telah melukai hatiku. Tentang kedekatannya
Bersama perempuan itu semakin dekat. Hingga aku melihat dengan mata kepalaku
sendiri gavin mengantarnya pulang seusai sekolah. Sebenarya ada apa? Berubah
dan menghilang begitu saja menyisakan tanda tanya yang besar, membuat hati ini
teriris setiap kali mendengar namanya. Melihatnya, mengetahui kabarnya, dan
mendengar suaranya yang terkadak masih menyakiti hati. Kalau memang dia ingin
mengakhiri semuanya, tolong sampaikan terlebih dahulu, aku pun tidak akan
memaksanya untuk tetap tinggal. Tapi setidaknya dia pergi tidak meninggalkan
tanda tanya dan menyisakan patah hati.
“patah hati itu manusiawi.Tandanya kamu punya perasaan yang normal.Sedih saat ternyata semua rencanaTak sesuai dengan kenyataan.Maka, nikmatilah proses pulihnya.Nanti juga kamu akan paham.Ada orang yang datang dan bertahan.Ada yang singgah dan meninggalkan luka.”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusADUHH kasian , makanya hati hati dalam memilih
BalasHapusmantap!lanjutkan!
BalasHapusAmazing nihh
BalasHapuskeren, ditunggu postingan selanjutnya!
BalasHapusbaguss kali!! hati” ya dalam memilih!!
BalasHapusBagus sekali!!
BalasHapusKeren banget! Ditunggu postingan selanjutnya
BalasHapusBersabarlah ini ujian :)
BalasHapusCeritanya keren👍👍 Lanjutkan karyanya
BalasHapussa ae u tutup galon
BalasHapusBtw kerenn bgt nihh cerpen nya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusditunggu karya2 selanjutnya yaa
BalasHapuskeren bangett!
BalasHapusMenyentuh sekali👍👍
BalasHapuscerita nya keren bgt!
BalasHapusbagus! sangat menambah inspirasi!
BalasHapusSedih sekali hati-hati kalau memilih ok
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagus bangett
BalasHapuspatah hati terhrbat?? cinta terhebatny kapan? bkin lgi lah eakakak
BalasHapusQuotesnyaaa;;)
BalasHapusSukakk bangett sm ceritanyaa
BalasHapusWiss baguss nih
BalasHapusThe best lah,lanjut truss
BalasHapusTulisan yang bagus tentang patah hati.
BalasHapusKeep writing
bagus banget!
BalasHapusKeren kak!
BalasHapuskeren bgt, mantappp, keep the good work dan ditunggu karya" lainnya dan kelanjutannya!
BalasHapusbagus bangetttt
BalasHapuswow! wonderfull!
BalasHapusYang sabar ya ci... Hidup ini memang tak adil
BalasHapus